Rabu, 03 Desember 2014

Candi Borobudur


Sejarah Candi Borobudur
Borobudur dibangun sekitar tahun 800 Masehi atau abad ke-9. Candi Borobudur dibangun oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Candi ini dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra.
Pendiri Candi Borobudur yaitu Raja Samaratungga yang berasal dari wangsa atau dinasti Syailendra. Kemungkinan candi ini dibangun sekitar tahun 824 M dan selesai sekitar menjelang tahun 900-an Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang adalah putri dari Samaratungga. Sedangkan arsitek yang berjasa membangun candi ini menurut kisah turun-temurun bernama Gunadma.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu "biara di perbukitan", yang berasal dari kata "bara" (candi atau biara) dan "beduhur" (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat ibadat penganut Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Kemudian karena letusan gunung berapi, sebagian besar bangunan Candi Borobudur tertutup tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga tertutup berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad. Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan pada zaman Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814 saat Inggris menduduki Indonesia, Sir Thomas Stamford Raffles mendengar adanya penemuan benda purbakala berukuran raksasa di desa Bumisegoro daerah Magelang. Karena minatnya yang besar terhadap sejarah Jawa, maka Raffles segera memerintahkan H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki lokasi penemuan yang saat itu berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
Cornelius dibantu oleh sekitar 200 pria menebang pepohonan dan menyingkirkan semak belukar yang menutupi bangunan raksasa tersebut. Karena mempertimbangkan bangunan yang sudah rapuh dan bisa runtuh, maka Cornelius melaporkan kepada Raffles penemuan tersebut termasuk beberapa gambar. Karena penemuan itu, Raffles mendapat penghargaan sebagai orang yang memulai pemugaran Candi Borobudur dan mendapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh area candi sudah berhasil digali. Candi ini terus dipugar pada masa penjajahan Belanda.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1956, pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk meneliti kerusakan Borobudur. Lalu pada tahun 1963, keluar keputusan resmi pemerintah Indonesia untuk melakukan pemugaran Candi Borobudur dengan bantuan dari UNESCO. Namun pemugaran ini baru benar-benar mulai dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses pemugaran baru selesai pada tahun 1984. Daftar Tujuh Keajaiban Dunai telah berganti berulan kali dan sering kali Borobudur termasuk di dalamnya.UNESCO memasukkan bangunan ini dalam daftar Warisan Budaya Dunia pada 1991 dan berperan besar dalam mengembalikan kemegahan Borobudur.
Keunikan Borobudur
1.Misteri Angka 1
Arsitektur Candi Borobudur memiliki keunikan secara matematik. Beberapa bilangannya akan menghasilkan angka 1 bila dijumlahkan. Mari kita buktikan
-Jumlah tingkatan Borobudur ada 10, angka 10 ini bila dipecah menjadi 1+0=1
-Jumlah stupa di Arupadhatu, yang di dalamnya memiliki patung ada 32+24+16+1=73, angka 73 bila dijumlahkan menjadi 7+3=10,  angka 10 dipecah lagi menjadi 1+0=1
-Jumlah Patung Candi Borobodur totalnya ada 505, jika dijumlahkan 5+0+5=10 hasilnya tetap sama dengan matematik yang sebelumnya, tetap menghasilkan angka awal yaitu 1. Dan angka 1 ini bisa diterjemahkan bahwa 1 adalah Tuhan sebagai poros Kehidupan.
2.Lenyap dari peradaban
Candi Borobudur sempat lenyap dari peradaban karena letusan Gunung Merapi, yaitu pada tahun 1006. Bisa dibayangkan betapa dahsyatnya Letusan yang dihasilkan oleh Icon Jogja tesebut. Namun akhirnya pada tahun 1814 Candi Borobudur ditemukan kembali.
3.Danau Purba
Candi Borobudur ternyata dulunya dibangun ditengah danau, dan ini menjelaskan bahwa candi Borobudur dibangun dengan tema bunga teratai. Bungai teratai sendiri memiliki filosofi yang begitu dalam akan nilai spiritual dan kehidupan. Masalahnya bekas danau itu tak tampak, kalau kita tidak melihatnya dari atas menggunakan helikpoter
4.Pembangunan Candi Borobudur
Ini juga masih menjadi misteri yang belum terkuak sampai sekarang, yaitu bagaimana cara membangun candi Borobudur. Yang kita ketahui sampai sekarang hanyalah bahwa candi Borobudur dibangun tanpa menggunakan semen, dan penempatan batu, stupa, dan patungnya memiliki angka, semua terpasang sesuai rumus. Jika penasaran bisa datang ke Museum karmawibangga. Batu tersebut memiliki code, dan sampai sekarang batu itu belum bisa terpasang.
5.Piramida Sempurna
Arsitektur yang dimiliki oleh Candi Borobudur hanya dimiliki oleh Candi Borobudur itu sendiri, Kalian semua tak akan pernah bisa melihat susunan bangunan ini di Negara manapun, Karena Candi Borobudur dibangun sebagai lambang keselarasan hidup dalam satu naungan yaitu Tuhan.
6.Dijaga oleh Designernya sendiriCandi Borobudur dirancang oleh Gunadharma, dan Sang Gunadharma ini sampai sekarang masih berada di Candi Borobudur untuk menjaga hasil designnya. Kalian semua bisa melihatnya dengan samar-samar. Sang Gunadharma menjaga dalam posisi Budha Tidur. Tapi kita harus jeli jika memang ingin melihat nya

Gambar...
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar